
Apa itu KPI HRD Recruitment
Key Performance Indicator (KPI) HRD Recruitment adalah metrik yang digunakan untuk mengukur kinerja tim rekrutmen dalam merekrut karyawan baru yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. KPI ini membantu memastikan bahwa proses rekrutmen berjalan efektif, efisien, dan mampu memenuhi target yang telah ditetapkan.
Dengan KPI yang terdefinisi dengan baik, tim HRD dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengambil langkah untuk memperbaiki proses rekrutmen secara keseluruhan.
Mengapa KPI HRD Recruitment penting?
Selain daripada membantu perusahaan dalam menilai kinerja tim HR, KPI Juga memberikan manfaat lain bagi perusahaan seperti :
- Efisiensi proses recruitment
Waktu yang diperlukan untuk merekrut kandidat dapat di manage. Dengan manajemen waktu yang baik proses perekrutan dapat dilakukan dengan cepat tanpa membuang buang waktu.
- Kualitas perekrutan
Kandidat yang dipilih dapat dipastikan memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar perusahaan.
- Penghematan Biaya
Waktu yang lama dalam proses recruitment menimbulkan biaya tambahan untuk mendapatkan kandidat yang berkualitas. Dengan KPI yang tepat, Proses recruitment dapat berjalan secara efisien dan menghemat biaya perekrutan.
- Peningkatan kepuasan kandidat
Memberikan kepuasan bagi setiap kandidat yang melamar sehingga citra perusahaan di mata masyarakat terjaga dengan baik. Tapi jika selama proses recruitment kandidat merasa kecewa karena masalah teknis perusahaan, maka citra perusahaan akan buruk di mata masyarakat.
Contoh KPI HRD Recruitment
Berikut adalah beberapa contoh yang umum digunakan pada divisi HRD Recruitment :
Time to Fill (Waktu Pengisian Posisi)
Mengukur rata rata waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kandidat yang cocok untuk posisi yang dibutuhkan. Hal ini dipertimbangkan berdasarkan kesulitan posisi yang akan diisi oleh kandidat. Berikut cara menghitung rata – rata waktu pengisian posisi / time to fill sebagai berikut :
Time To Fill = (Total Waktu Recruitment semua posisi yang dibutuhkan / Jumlah posisi yang diisi ) x 100%
Misalkan target untuk mengisis semua posisi adalah 30 hari, dengan 5 posisi yang dibutuhkan. Maka rata rata waktu untuk setiap satu posisi adalah 6 hari.
Quality of Hire (Kualitas Karyawan Baru)
Mengukur seberapa baik kinerja karyawan baru yang dipilih. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan evaluasi selama periode probation dan evaluasi KPI individu selama 3 – 6 bulan pertama. Jika karyawan baru memiliki kinerja baik maka tim HR berhasil mendapatkan kandidat potensial, tapi jika kinerja karyawan baru dirasa tidak memenuhi harapan perusahaan berarti HR gagal dalam mendapatkan kandidat potensial. Mengukur biaya rata rata yang dikeluarkan untuk merekrut karyawan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan karyawan potensial dengan menekan biaya biaya seminimal mungkin.
Cara menghitungnya:
Cost per Hire = Total Biaya Recruitment / Jumlah karyawan yang direkrut
misalnya biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 2.000.000 dan karyawan yang direkrut sebanyak 20 orang, maka biaya yang dikeluarkan untuk setiap karyawan baru adalah Rp 100.000
Biaya yang dikeluarkan seperti biaya iklan dan lain sebagianya. Penting melakukan perencanaan anggara agar perusahaan dapat menghemat biaya pengeluaran.
Offer Acceptance Rate (Tingkat Penerimaan Tawaran)
Mengukur jumlah kandidat yang menerima tawaran yang diberikan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan dapat menarik perhatian kandidat atau tidak sehingga berpengaruh terhadap citra perusahaan.
Cara menghitungnya:
Offer Acceptance Rate = (Jumlah kandidat yang menerima tawaran / Jumlah tawaran yang diberikan ) x 100%
Misalnya perusahaan memberikan target sebesar 70%. Kandidat yang berminat pada posisi yang ditawarkan dengan Total kandidat 100 orang dan posisi yang ditawarkan sebanyak 5 posisi, maka persentase penerimaan penawaran sebesar 20% yang berarti target tidak tercapai. Maka diperlukan evaluasi perbaikan strategi kampanye untuk mencapai target penerimaan penawaran.
Sumber Rekrutmen Paling Efektif
Menilai efektivitas saluran recruitment seperti media sosial yang digunakan untuk iklan. Indikator yang dinilai adalah Jumlah kandidat dari setiap saluran dan biaya per saluran. Hal ini dapat memberikan evaluasi bagi perusahaan untuk memilih saluran terbaik mencari kandidat potensial dan melakukan perencanaan anggaran kampanye.
Cara Mengukur dan Mengelola KPI HRD Recruitment
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur KPI HRD Recruitment :
1. Identifikasi Tujuan Rekrutmen
Identifikasi tujuan dari perekrutan, misalnya perekrutan dilakukan untuk menambah tenaga kerja atau menduduki posisi kosong yang dibutuhkan perusahaan.
2. Gunakan Sistem Pelacakan Aplikasi (ATS)
Sistem ATS dapat membantu HR dalam menyeleksi kandidat potensial secara cepat dan akurat sesuai standar perusahaan. Penggunaan sistem ATS dapat meminimalisir Human error dalam melakukan seleksi penyaringan CV.
Evaluasi dan Analisis Data
Kumpulkan data bulanan atau kuartal untuk evaluasi kinerja karyawan baru
Lakukan Perbaikan Berkelanjutan
Melakukan perbaikan berkelanjutan selama proses perekrutan seperti waktu yang terlalu lama untuk mendapatkan kandidat yang sesuai. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kolaborasi tim untuk mengoptimalkan saluran kampanye.
Kesimpulan
KPI HRD Recruitment adalah alat penting untuk mengukur keberhasilan tim rekrutmen dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan. Dengan KPI yang terdefinisi dengan jelas, perusahaan dapat mengoptimalkan proses rekrutmen, meningkatkan kualitas karyawan baru, dan menghemat biaya. Pastikan untuk secara rutin mengevaluasi KPI rekrutmen Anda agar tim HRD tetap selaras dengan tujuan strategis perusahaan.
Apakah perusahaan anda masih kebingungan dalam menetapkan KPI HRD Recruitment yang tepat ? Apakah perusahaan anda mengalami kendala selama proses recruitment? Jangan terlalu cepat menyalahkan divisi HR karena bisa jadi KPI yang anda tetapkan belum sesuai. Bagaimana cara menanganinya? Langsung saja gunakan Hulu Target sebagai mitra terpercaya anda dalam membangun KPI yang tepat.