Sejak pandemi, cara kerja di banyak perusahaan di Indonesia berubah. Kini, sistem hybrid working atau kerja gabungan antara di kantor dan remote semakin banyak digunakan. Model ini memberi fleksibilitas bagi karyawan, namun juga menghadirkan tantangan, khususnya dalam hal kolaborasi, komunikasi tim, dan penerapan framework seperti OKR (Objectives and Key Results) untuk menjaga produktivitas dan pencapaian target bersama.
Bagaimana tim bisa tetap kompak, produktif, dan tahu arah tujuan walau tidak setiap hari bertemu? Salah satu jawabannya adalah menggunakan metode OKR. OKR membantu perusahaan tetap fokus, menjaga komunikasi, dan membuat semua orang tahu peran serta target mereka.
Apa Itu OKR?
OKR adalah singkatan dari Objectives and Key Results. Secara sederhana, OKR adalah cara perusahaan menentukan tujuan utama (Objectives) dan hasil-hasil kunci (Key Results) yang ingin dicapai. OKR biasanya dibuat untuk periode tiga bulan (kuartal), enam bulan, atau setahun.
- Objective: Tujuan utama, biasanya singkat dan jelas.
- Key Results: Hasil terukur yang menandakan apakah tujuan tadi sudah tercapai atau belum.
Contoh sederhana:
- Objective: Meningkatkan pelayanan pelanggan
- Key Results:
- Nilai kepuasan pelanggan naik dari 7 menjadi 9
- Waktu respon layanan turun dari 2 jam menjadi 30 menit
Dengan format OKR, semua anggota tim tahu apa yang harus dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan.
Tantangan Kolaborasi di Era Hybrid
Bekerja secara hybrid memang fleksibel, tapi juga memunculkan beberapa masalah, seperti:
- Komunikasi tidak seintens dulu saat semua di kantor.
- Anggota tim jadi terkotak-kotak, kurang kerja sama antar divisi.
- Sulit menilai kinerja orang yang bekerja remote.
- Sebagian anggota tim merasa kurang terlibat atau kurang dihargai.
Manfaat OKR untuk Kolaborasi Tim
OKR sangat membantu mengatasi masalah-masalah di atas. Berikut beberapa keunggulan OKR dalam meningkatkan kolaborasi, khususnya di era hybrid:
- Tujuan yang Jelas dan Terbuka
OKR mendorong semua tujuan tim dan perusahaan ditulis secara transparan dan bisa diakses semua orang. Semua jadi tahu apa prioritasnya. - Menyatukan Arah Tim
Dengan OKR, setiap tim menyusun tujuan yang mendukung visi besar perusahaan. Ini membuat kerja sama antar tim lebih mudah, karena semua bergerak ke arah yang sama. - Mengukur Hasil, Bukan Sekadar Aktivitas
OKR menekankan pada hasil nyata, bukan sekadar banyaknya pekerjaan. Jadi, baik yang kerja di kantor maupun remote, kinerjanya bisa diukur secara adil. - Review Rutin untuk Perbaikan
OKR mendorong evaluasi berkala. Misal, tiap minggu atau dua minggu sekali tim berdiskusi tentang progres. Hambatan cepat diketahui dan bisa langsung dicari solusinya.
Cara Menerapkan OKR agar Kolaborasi Tim Meningkat
Berikut langkah-langkah mudah untuk mulai menggunakan OKR di perusahaan, terutama jika ingin memperkuat kolaborasi tim:
1. Melibatkan Semua Anggota Tim
OKR sebaiknya tidak hanya ditentukan atasan. Anggota tim juga ikut menentukan, berdiskusi, dan memberi ide. Dengan begitu, semua merasa punya tanggung jawab yang sama.
2. Gunakan Alat Kolaborasi Digital
Manfaatkan tools seperti Google Sheets, Trello, Asana, atau aplikasi khusus OKR. Semua anggota tim, baik yang di kantor atau remote, bisa melihat update dan progres OKR kapan saja.
3. Check-In Rutin
Adakan pertemuan rutin untuk membahas OKR. Tidak perlu lama, yang penting semua bisa update, diskusi, dan saling memberi masukan. Ini menjaga semangat dan kekompakan tim.
4. Selalu Hubungkan OKR dengan Visi Perusahaan
Pastikan setiap OKR yang dibuat tetap terhubung dengan visi dan misi perusahaan. Dengan begitu, semua anggota tim paham bahwa apa yang mereka kerjakan punya dampak nyata bagi kemajuan perusahaan.
5. Berikan Edukasi Tentang OKR
Tidak semua orang langsung paham tentang OKR. Adakan pelatihan singkat atau sesi tanya jawab, supaya seluruh anggota tim benar-benar mengerti cara kerja OKR dan manfaatnya.
Contoh Sukses OKR di Perusahaan Indonesia
Beberapa perusahaan teknologi di Indonesia telah berhasil menggunakan OKR untuk memperkuat kolaborasi. Salah satu contoh, startup di bidang layanan digital menggunakan OKR agar tim produk, pemasaran, dan customer support bisa selaras saat meluncurkan fitur baru.
Dengan OKR yang terbuka, tim pemasaran bisa menyiapkan strategi lebih awal, dan tim support sudah siap dengan panduan bagi pelanggan. Alhasil, proses peluncuran berjalan lancar dan kepuasan pelanggan meningkat.
Tips Agar OKR Berjalan Efektif di Era Hybrid
- Buka ruang komunikasi: Dorong anggota tim untuk rutin sharing update dan kendala lewat chat atau video call.
- Rayakan progres kecil: Apresiasi pencapaian, walaupun baru sebagian, supaya motivasi tetap tinggi.
- Siap beradaptasi: Kalau ada perubahan besar, OKR juga boleh diubah agar tetap relevan.
- Fokus pada hasil: Pastikan key results memang mencerminkan hasil nyata, bukan hanya aktivitas.
Kendala Umum Saat Menerapkan OKR di Indonesia
Walaupun banyak manfaat, implementasi OKR di Indonesia kadang menghadapi beberapa hambatan:
- Budaya kerja top-down: Banyak perusahaan masih kaku dan kurang melibatkan tim dalam menentukan tujuan.
- Salah paham soal OKR dan KPI: Banyak yang mengira OKR sama dengan KPI, padahal beda. OKR lebih fleksibel dan mendorong inovasi.
- Kurang dukungan manajemen: Tanpa dukungan penuh dari pimpinan, OKR sering dianggap sekadar formalitas.
Solusinya adalah dengan edukasi dan komitmen bersama dari seluruh tim, mulai dari manajemen hingga karyawan.
Kesimpulan: OKR, Kunci Kolaborasi di Era Hybrid
Dunia kerja terus berubah. Kolaborasi dan komunikasi jadi lebih penting dari sebelumnya, apalagi di era hybrid. OKR adalah alat sederhana namun sangat efektif untuk menjaga semua anggota tim tetap fokus, terlibat, dan bekerja sama menuju tujuan yang sama.
Dengan perencanaan yang baik, pelibatan seluruh tim, dan dukungan teknologi, OKR bisa membantu perusahaan di Indonesia beradaptasi, menjadi lebih kuat, dan siap menghadapi masa depan.
Mulailah dari hal kecil: ajak tim mencoba membuat OKR bersama, lakukan evaluasi rutin, dan rasakan sendiri manfaat kolaborasi yang lebih erat dan terarah
